Nama Lengkap : Koperasi Simpan Pinjam Bareta Anagata Jaya
Singkatan : KSP Bareta Anagata Jaya
Akta Pendirian : Nomor 53, tanggal 23 Oktober 2019, di hadapan Notaris Ellan Braksan, SH, Mkn
Kedudukan : Desa Wana Bakti, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan
Landasan Hukum : Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
KSP Bareta Anagata Jaya bermula dari inisiatif sederhana untuk membantu para petani karet di daerah Wana Bakti. Sejak tahun 2018, usaha pinjaman informal telah berjalan di antara kelompok-kelompok petani. Melihat potensi dan kebutuhan akan lembaga keuangan yang lebih formal, pada tahun 2019, Komang Aryawan dan Kadek Sudiana mendirikan koperasi ini. Dengan modal awal yang berasal dari iuran anggota, koperasi ini mulai beroperasi dan memberikan layanan simpan pinjam kepada para petani.
Seiring berjalannya waktu, KSP Bareta Anagata Jaya terus berkembang dan memperluas jangkauannya. Saat ini, koperasi telah memiliki ratusan anggota yang sebagian besar adalah petani karet. Keberhasilan koperasi ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem pengelolaan yang transparan dan manfaat yang dirasakan oleh anggota.
Asas : Kekeluargaan
Prinsip Koperasi : Keanggotaan sukarela dan terbuka, pengelolaan demokratis, pembagian SHU yang adil, balas jasa modal terbatas, pendidikan perkoperasian, dan kerja sama antar koperasi.
Visi : Bersama koperasi Bareta Anagata Jaya kita tingkatkan kesejahteraan anggota.
Misi :
Memberikan kemudahan pinjaman
Memberikan kenyamanan dalam penyimpanan aset para anggota
Memberikan tambahan pendapatan pada anggota
Tujuan : Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta berkontribusi pada perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Menyadari pentingnya teknologi dalam era modern, KSP Bareta Anagata Jaya menjadi pelopor digitalisasi di Desa Wana Bakti. Koperasi telah berhasil mengimplementasikan sistem pencatatan keuangan secara online yang memudahkan proses pengelolaan data anggota dan transaksi. Selain itu, koperasi juga telah mengembangkan aplikasi Android yang memungkinkan anggota melakukan transaksi secara mandiri dan real-time, seperti melakukan setor tunai, transfer antar anggota, dan pengecekan saldo.
Dengan adanya inovasi digital ini, anggota koperasi dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses layanan keuangan. Transaksi yang sebelumnya memakan waktu lama dan melibatkan banyak dokumen fisik kini dapat dilakukan dengan mudah melalui smartphone.
Tantangan :
Keterbatasan Infrastruktur : Akses internet yang belum merata di daerah pedesaan dapat menjadi kendala bagi sebagian anggota.
Literasi Digital : Tidak semua anggota memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi digital.
Perubahan Perilaku : Membudayakan kebiasaan transaksi online membutuhkan waktu dan sosialisasi yang intensif.
Peluang:
Efisiensi : Mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi kerja.
Transparansi : Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan koperasi.
Inklusi Keuangan : Menjangkau lebih banyak anggota, terutama generasi muda.